Sigerpos | Kota Metro – Impian dua kakak beradik di Kota Metro untuk menempuh pendidikan layaknya remaja seusianya kandas di tengah jalan. Keduanya, M. Syafik Iksan Nudin dan Ahmad Ilham, terpaksa berhenti sekolah karena tak sanggup membayar uang komite di sekolah masing-masing.

Kini, Syafik dan Ilham menggantungkan nasib sebagai buruh cuci piring di sebuah kafe di kawasan Metro Pusat. Padahal, sebelumnya mereka adalah pelajar aktif di SMKN 2 Metro.

Lebih miris, menurut pengakuan keluarga, salah satu anak sempat diminta oleh gurunya untuk berjualan bubur demi membayar tunggakan komite.

“Jadi disuruh jual bubur dari jam 6 pagi sampai jam 11 malam. Sebenarnya pihak sekolah nyuruh sekolah, tapi katanya percuma kalau sekolah tapi gak punya biaya. Kalau dibilang salah, ya salah saya, karena saya gak punya uang buat biayain anak saya sekolah,” ungkap Yuniati Agustina, ibu kandung keduanya, Kamis, 15/5/2025.

Yuniati hanya seorang buruh cuci pakaian dengan penghasilan tak lebih dari Rp600 ribu per bulan. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, ia bahkan harus memulung barang bekas, dan kerap dibantu tetangga untuk sekadar makan. Lebih berat lagi, ia juga harus menanggung biaya pengobatan adiknya yang mengidap kanker.

“Kakaknya juga begitu, M. Syafik Iksan Nudin. Sekolah di SMK Muhamadiyah 2 Metro, dan sama juga berhenti karena gak bisa bayar komite. Kalau masih lanjut, sekarang harusnya kelas tiga, adiknya kelas dua. Sekarang mereka jadi buruh cuci piring,” tuturnya.

Meskipun kini bekerja demi bertahan hidup, Yuniati mengaku kedua anaknya masih sering menyampaikan keinginan untuk kembali ke sekolah dan menyelesaikan pendidikan mereka.

“Harapannya mereka bisa sekolah sampai lulus, supaya cari kerja mudah, atau bisa ikut program kuliah gratis kalau nanti punya ijazah SMA,” katanya lirih.

Ia berharap pihak sekolah maupun pemerintah dapat memberikan perhatian terhadap nasib keluarganya, agar anak-anaknya bisa kembali belajar dan mengubah nasib mereka kelak. (*)[Abid]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *