Sigerpos.com, Jakarta – Sekda Kota Metro Bangkit Haryo Utomo bersama Kepala Bagian Organisasi, Zaki Mubaroq, dan Analis Sumber Daya Manusia Aparatur Ahli Madya, Marzuki, menghadiri acara Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) Award 2024 di Jakarta, Rabu, 2/10/2024.
Acara yang bertajuk “Menguatkan Sinergi, Mewujudkan Akuntabilitas untuk Indonesia Maju” itu digelar Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB).
Dalam sambutannya, Menteri PANRB, Abdullah Azwar Anas, mengatakan capaian SAKIP dalam 10 tahun terakhir, 2014-2023, menunjukkan tren yang positif. Pergerakan positif ini terlihat dengan perbaikan tata kelola pemerintahan dan peningkatan akuntabilitas kinerja. Hal ini menggambarkan komitmen kuat pemerintah dalam mewujudkan birokrasi yang lebih transparan dan berorientasi hasil.
Bangkit mengapresiasikan acara SAKIP Award 2024 karena menjadi wadah evaluasi kebijakan sekaligus untuk memberikan ruang kepada instansi pemerintah dalam bertukar informasi megenai pengalaman, strategi, informasi maupun solusi dan inovasi dalam pelaksanaan implementasi SAKIP yang lebih berdampak. Dalam ajang SAKIP Award 2024 Kota Metro mendapat predikat Nilai B dengan kenaikan nilai sebesar 0,7 dari nilai 68,48 menjadi 69,17.
Dalam kesempatan yang sama, Zaki Mubaroq selaku Kepala Bagian Organisasi mengatakan bahwa peningkatan nilai SAKIP ini merupakan hasil dari upaya Pemerintah Kota Metro untuk terus mendorong peningkatan akuntabilitas kinerja. “Upaya peningkatan akuntabilitas kinerja Kota Metro akan terus kita tingkatkan salah satunya dengan cara melaksanakan rekomendasi hasil evaluasi SAKIP oleh Kementerian PANRB,” Terang Zaki.
Di sisi lain, salah satu penekanan rekomendasi hasil evaluasi SAKIP adalah penyempurnaan pohon kinerja.
Marzuki, Ketua Tim Kerja SAKIP Setda Kota Metro, menegaskan bahwa pada prinsipnya pohon kinerja yang disusun sudah baik hanya saja isu strategis bersifat dinamis sehingga pohon kinerja perlu terus dilakukan penyempurnaan sesuai dengan kebutuhan. Selain itu, Marzuki menambahkan, bahwa tahun 2025 adalah momentum untuk kembali menyempurnakan pohon kinerja untuk dijadikan sebagai acuan penyusunan dokumen perencanaan, karena pada tahun 2025 seluruh pemerintah daerah akan menyusun dokumen perencanaan jangka menengah.
Sementara itu, Zaki juga menerangkan bahwa pohon kinerja yang menjadi perhatian tim evaluator sebenarnya adalah alat bantu untuk menyusun kerangka kebijakan sehingga program dan kegiatan dapat terlaksana dengan tepat sasaran.
“Hasil dari akurasi kebijakan ini salah satunya dapat dilihat dari tingkat kemiskinan dan IPM Kota Metro yang berada di atas angka nasional. Angka IPM Kota Metro pada 2023 telah mencapai 79,85 sedangkan secara nasional masih berada pada angka masing-masing 74,39. Sementara tingkat kemiskinan Kota Metro sebesar 7,28 persen, sedangkan nasional masih mencapai 9,36 persen,” terang Zaki. (*)