
Sigerpos.com, Metro β Aksi pencurian kendaraan bermotor (curanmor) kembali menunjukkan keberaniannya. Kali ini, dua pemuda berusia 17 tahun menjadi korban di Jalan Gunung Semeru, Yosorejo, Metro Timur, pada dini hari Senin (13/10/2025). Satu unit motor Honda CRF 150 warna hitam milik BAP yang masih baru dan belum bernopol, berhasil digondol pelaku.
Kejadian ini berlangsung sekitar pukul 01.15 WIB, di saat yang seharusnya menjadi malam yang tenang. Korban, BAP, sedang asyik berbincang dengan teman-temannya, termasuk IS, pemilik Honda Beat Street, di dalam rumah kost Ibu Suhariyati. Mereka sama sekali tidak menyadari bahwa di luar, aksi kejahatan sedang berlangsung.
“Kami sedang ngobrol di dalam, tiba-tiba saat mau pulang, motor sudah hilang,” ujar salah seorang saksi yang enggan disebutkan namanya.
Yang membuat aksi ini semakin berani, pelaku tidak hanya mengambil motor BAP yang sudah dikunci stang, tetapi juga sempat memindahkan motor Honda Beat milik IS. Motor IS kemudian ditemukan tergeletak di halaman dengan kondisi kunci yang rusak, menunjukkan bahwa pelaku mungkin terganggu atau mengalami kesulitan sebelum akhirnya berhasil melarikan motor CRF 150.
“Kami panik dan langsung keluar. Motor BAP sudah raib, motor IS ada di halaman dengan kunci rusak,” tambahnya.
Aksi yang cepat dan terencana ini semakin menguatkan kekhawatiran warga bahwa Kota Metro sedang dalam situasi darurat pencurian motor. Modus operandi pelaku yang berani beraksi di area permukiman pada tengah malam, di saat penghuni rumah masih beraktivitas, menunjukkan tingkat keberanian yang tinggi.
“Tak lama setelah kejadian, ada mobil patroli polisi lewat, dan kami langsung melaporkannya ke Polsek Metro Timur,” kata Gatot, penjaga kost yang juga ikut menyaksikan kejadian tersebut.
Insiden ini memicu keresahan di kalangan warga. Banyak yang menilai aksi pencurian semakin merajalela akibat lemahnya pengawasan dan tindakan tegas dari aparat.
Masyarakat menuntut kepolisian untuk segera memburu pelaku, mengungkap jaringan curanmor di baliknya, dan meningkatkan intensitas patroli di titik-titik rawan. Jika tidak, bukan tidak mungkin rasa aman warga akan semakin terkikis, dan kepercayaan terhadap penegak hukum akan memudar. (*)[Bid]