Sigerpos.com | Kota Metro – Janji Wali Kota Metro Bambang Iman Santoso untuk memprioritaskan perbaikan infrastruktur jalan dalam program 100 hari kerja mulai dipertanyakan. Di tengah kondisi jalan rusak yang masih menjadi keluhan utama warga, juga kinerja Dinas PUTR yang jadi sorotan, Pemerintah Kota Metro justru menggelontorkan anggaran mencapai Rp327 juta lebih hanya untuk pengecatan rumah dinas wali kota dan wakil wali kota.
Rinciannya Rp190.350.000 untuk rumah dinas wali kota dan Rp137.160.000 untuk rumah dinas wakil wali kota. Tak heran jika kebijakan ini memicu pertanyaan publik, karena dianggap tidak sejalan dengan komitmen Wali Kota Metro, Bambang Iman Santoso, yang di masa kampanye pemilihan kepala daerah menekankan pentingnya fokus pada kebutuhan dasar masyarakat, seperti perbaikan jalan dan penerangan lampu jalan.
Salah seorang warga Metro Barat, Rina (42), mengaku kecewa atas kebijakan tersebut. “Jalan lingkungan kami masih rusak, setiap hujan becek dan berlubang. Tapi anggaran buat cat rumah dinas lebih diutamakan. Gimana gak kecewa,” ujarnya.
Warga lainnya juga menyoroti alokasi anggaran tersebut, apalagi realisasi program pembangunan jalan yang dijanjikan dalam 100 hari kerja justru belum terlihat dampaknya di lapangan. “Kalau bicara skala prioritas, tentu harusnya infrastruktur dasar masyarakat dulu, bukan cat rumah dinas. Ratusan juta itu bisa untuk tambal jalan, pasang lampu, atau bantu UMKM,” ujar Eko Prasetyo, seorang pemuda Metro Timur.
Eko juga menilai kebijakan ini bertolak belakang dengan arahan Presiden RI Prabowo Subianto yang menerapkan efisiensi dan penggunaan anggaran negara secara tepat guna.Upaya konfirmasi ke Kepala Bagian Umum Sekretariat Daerah Kota Metro belum mendapat respons. Panggilan telepon dan pesan singkat yang dikirim wartawan Sigerpos.com tidak direspons hingga berita ini diterbitkan.
Kini masyarakat menanti pembuktian janji kampanye dan program 100 hari Wali Kota Metro. Warga berharap Pemkot Metro tidak terjebak pada pencitraan simbolik, tapi lebih fokus pada kebutuhan riil masyarakat. (*)[Abid]
